ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf
pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya
dikualifikasikan menjadi:
a. Strain yang sangat berbahaya atau
disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau
tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan
hingga 100%.
b. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”.
Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami
kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan
pernapasan dan saraf.
c. Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium
yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan
produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi
jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit
gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari
seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu,
peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap yang mengenai
pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian
pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang
luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan
sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30
hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
- excessive mucous di trakea
- gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas
- ayam tampak lesu
- napsu makan menurun
- produksi telur menurun
- mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah
-
jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun,
otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat
menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- ayam yang tertular harus dimusnahkan.
-
vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin
yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS.
Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui
tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami
lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
- untuk
memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang
penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola 444.
maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4
bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Namun kami mempunyai
sedikit perbedaan dengan jadwal pola 444.(lihat jadwal pemberian vaksin
modifikasi kami)
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
- memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
- memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
- memberikan ransum jamu yang baik.
Gumoro
Infectious Bursal Disease
Penyakit
ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan
thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan
yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang
system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya
ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf,
merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket
serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan
penyakit ini adalah virus dari genusAvibirnavirus. Di dalam tubuh ayam,
virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan
berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian
secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya
akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak
bekerja.
Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:
- napsu makan berkurang
- ayam tampak lesu dan mengantuk
- bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
- peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
- jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.
Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
- diare berlendir
- nafsu makan turun
- gemetar dan sukar berdiri
- bulu di sekitar anus kotor
- ayam suka mematuk di sekitar kloaka
Penulis
yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik
dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu.
Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya
bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak
ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan
tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah
terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar melalui kontak
langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan
udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan
perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya
penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.
Bronchitis
Infectious Bronchitis
Penyakit
ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada
ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam
berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang
lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di
bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi
melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1
minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah
mati karena panas atau desinfektan.
Gejala penyakit IB ini sangat
sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum
gambaran penyakit tersebut adalah:
- batuk
- bersin
- rattling
- susah bernapas
- keluar lendir dari hidung
- terengah-engah
- napsu makan menurun
- gangguan pertumbuhan
-
pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun
hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu
agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan
kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang
telur lunak, bentuk telur menjadi irregular.
Sanitasi merupakan
factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat
rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum
dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.
Avian Pox
Avian
pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh
minimal 3 strain atau tipe yaitu: fowl pox virus (virus cacar pada
unggas), pigeon pox virus (virus cacar pada burung dara) dan canary pox
virus (virus cacar pada burung kenari). Biasanya cacar yang terjadi pada
ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara
langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng
yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa
bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk.
Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut
menggigit unggas yang terinfeksi.
Meskipun fowl pox penyebarannya
relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa
bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu.
Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah:
- pertumbuhan yang lambat pada unggas muda
- telur menurun pada periode layer
- kesulitan bernapas dan makan
-
dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang
menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas
dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh
yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan
kadang-kadang ditemukan di kaki.
- wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea.
Langkah
pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian
vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum
khusus.
Marek (Visceral Leukosis)
Disebabkan
oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan
dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat
menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok
umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan.
Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan
peralatan kandang.
Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain:
- Marek tipe visceral
Ditandai
dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada
jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang
sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang
masif.
- Marek tipe neural
Ditandai dengan kelumpuhan yang
progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia,
kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan .
- Ocular leucosis atau “gray eye”
Morbiditas
dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%.
Gejalanya dikarakteristikan denganspotty depigmentation atau diffuse
graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal
bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian.
- Skin leukosis
Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari
dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex Rispens.Ayam yang terinfesi
sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat
Home »
Perawatan Dan Pengobatan
» Gejala Yang Ditimbulkan
Gejala Yang Ditimbulkan
Senin, 25 Maret 2013 | 0 komentar
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar