Ayam Pelung Carambabang

Selasa, 26 Maret 2013 | 0 komentar

Ayam Pelung Carambabang Memiliki perpaduan warna bulu yang dominan merah hitam yang diselingi warna putih yang acak atau tidak beraturan
Continue Reading

Pelung Bajing turun

| 0 komentar

Ayam Pelung jenis ini memiliki bentuk jengger yang kalau dilihat dari samping , tegak dan besar dari arah depan mengecil ke belakang dengan bentuk kurva yang ukurannya serasi
Continue Reading

Ayam Pelung Jalak

| 0 komentar

Ayam Pelung Jalak Merupakan Ayam pelung jenis perpaduan warna hitam dan kuning kehijauan, namun ada juga yang memiliki perpaduan putih hitam kecoklatan
Continue Reading

Ayam Pelung Pejet

| 0 komentar

Ayam Pelung Pejet Merupakan ayam pelung yang memiliki perpaduan warna hitam ,merah dan kuning emas. Tidak ada ketentuan warna mana yang lebih dominan pada ayam pelung pejet ini. Konon ayam pelung pejet ini berasal dari daerah Garut Jawa Barat
Continue Reading

Petani Ayam Pelung

| 0 komentar




Kebanyakan masyarakat di pedesaan rajin memelihara unggas ayam kampung. Bahkan ada juga yang beternak ayam buras. Dalam beternaknya kebanyakan masih menggunakan cara tradisonal. Meski demikian beternak ayam kampung bisa memperoleh nilai tambah bagi perekomian masyarakt pedesaan.

Berbeda dengan Warto, pemuda asal Desa Pekandangan Kecamatan Indramayu ini, dia senang beternak ayam pelung. Bibitnya berasal dari ayam pelung dapat membeli dari peternak di Kabupaten Cianjur. Selama lima tahun menekuni peternakan ayam pelung, ternyata hasilnya jauh lebih besar ketimbang memelihara ayam kampung.

Ayam pelung perkebangan tubuhnya lebih cepat membesar. Dari mulai menetas sampai berusia enam bulan seekor ayam pelung jantan sudah berkembang besar hingga mencapai berat antara 4 s.d. 5 kg. Harga jualnya pun sungguh meyakinkan. Bagi ayam pelung jantan yang memiliki suara bagus bisa dijual antara Rp 200 ribu s.d. Rp 300 ribu.

Memang untungnya meyakinkan karena di Kabupaten Indramayu banyak penggemar ayam pelung yang senang dengan alunan suaranya. Namun di sisi lain peternak ayam pelung terbilang amat jarang dan susah dicari di pasar ternak. Makanya harga ayam pelung jantan jauh lebih tinggi dibanding ayam jantan kampung.

Diakui cara memelihara ayam pelung harus telaten. Mulai usia dua bulan setiap ekor harus disimpan di dalam kurung jangan dicampur dengan ayam sejenis lainnya. Cara memberi makan pun harus teratur, pagi, siang, dan sore dengan memberi pakan dedek, menir, ampas tahu ditambah dedauan atau sayur-mayur.

“Setiap hari dari pagi hingga sore harus dikurung dan disimpan di alam terbuka. Lalu seminggu sekali harus dites suaranya agar bisa mengalunkan suara dengan nada panjang dan suaranya mengalun,” kata Warto.

Di halaman rumah Warto terdapat puluhan ayam pelung jantan. Ayam pelung betina dan anak-anaknya diberi tempat di bagian belakang rumahnya. Sejumlah orang sibuk melihat dan mendengarkan suara ayam pelung jantan yang bersahutan mengalun dari dalam kurungan ayamnya. Ada di antaranya penggemar ayam pelung dari luar daerah yang sedang bertransaksi dengan pemiliknya.

Sudah ratusan mungkin ribuan ayam pelung jantan hasil beternak Warto sudah laku dijual ke berbagai daerah. Bahkan Warto banyak menerima pesenan memelihara ayam pelung jantan sejak menetas hingga memiliki suara merdu. Bagi yang pesan khusus harganya pun bisa dua kali lipat.

Dari hasil beternak Warto mampu menghidupi keluarga, membantu ayah ibu dan menyekolahkan adik-adiknya, Bahkan Warto berencana akan membangun rumah permanen yang biayanya merupakan hasil jerih payah beternak ayam pelung.
Continue Reading

Vitamin Ayam Pelung

| 0 komentar

 
Buah-buahan merupakan salah satu bagian terpenting dalam perawatan ayam pelung, yang dapat memberikan beberapa manfaat  :

Pisang   :   dapat berfungsi untuk melembutkan suara dan bisa membuat nyaman tenggorokan
Tomat   :   dapat berfungsi untuk mendinginkan tenggorokan dan mengurangi lendir yang berlebihan
Pepaya    :   dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan 
Jeruk     :   dapat berfungsi untuk mengurangi serak dan ngorok

Pemberian buah-buahan bisa dilakukan kapan saja tapi sebaiknya teratur dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan ayam pelung itu sendiri cermati dahulu suara kokok ayam pelung yang telah diberikan salah satu buah misalnya pisang , jika ayam pelung diberikan pisang secara teratur dan suara kokoknya lebih maksimal maka pisang dapat dijadikan sebagai bahan perawatan suara ayam pelung begitu juga sebaliknya.  

           Langkah selanjutnya adalah perawatan kesehatan seperti pemberian vaksin dan obat, untuk mencegah penyakit ND/tetelo ayam harus di vaksin ND secara tepat dan benar sesuai program yang ditentukan sehingga dapat menekan dan mengurangi kematian.Sebenarnya vaksinasi ND pada ayam pelung sama sama dengan vaksinasi pada unggas. Progtram vaksinasi diberikan sesuai dengan tahapan usia, yaitu umur empat hari, empat minggu, empat bulan dan kemudian diulang setiap empat bulan sekali.
Continue Reading

Ayam pelung Dan Gizi

| 0 komentar

 
Selain keturunan dan sifat genetis, faktor lain yang bisa menunjang penampilan dan suara ayam pelung menjadi prima adalah perawatan ayam menjelang kontes. Para peternak biasanya mempunyai kiat-kiat khusus untuk merawat ayam pelung sebelum kontes dimulai. Perawatan dimulai sebulan sebelum kmontes dilakukan. Berikut ini perawatan yang sering dilakukan peternak ayam pelung.
A. Memberikan Pakan yang Cukup Gizi
Kekurangan salah satu unsur gizi dapat mengganggu kesehatan ayam pelung. Akibatnya, penampilan fisik dan suara ayam menjadi tidak sempurna. Untuk menghindari hal tersebut, peternak biasanya banyak memberikan pakan berprotein dan bergizi tinggi.
Untuk meningkatkan kualitas suara ayam pelung jantan dewasa, peternak umumnya memberikan pakan yang mengandung protein hewani seperti belut, ikan kecil, anak ikan mas, anak ikan mujair, keong, dan siput, yang divariasikan dengan pakan tambahan berupa sayuran dan buah-buahan seperti tauge dan tomat. Pemberiannya dilakukan setiap hari sampai perlombaan berlangsung. Belut yang diberikan adalah belut berukuran sedang dengan panjang sekitar 3cm setiap potongannya atau dicincang sampai halus. Sedangkan anak ikan mas atau mujair yang diberikan berukuran 2-3cm. belut atau ikan mas sebaiknya diberikan dalam keadaan hidup. Pemberian pakan ini juga bisa dibarengi dengan minyak ikan satu kali seminggu.
Sementara itu, pemberian tomat dan pisang dimaksudkan untuk mengurangi lendir dikerongkongan ayam. Lendir inilah yang sering mengakibatkan suara ayam menjadi serak dan kotor. Pembersihan lendir dikerongkongan dengan bulu sebaiknya tidak dilakukan karena bisa merusak pita suara ayam pelung. Pemberian sayuran bisa juga dicampur dengan katul atau dedak padapagi dan sore hari. Ketika ayam sedang perawatan untuk kontes, pakan jadi dari pabrik (voer) sebaiknya dikurangi.
Selain makanan, pemberian minum juga perlu dilakukan. Para peternak biasanya memberikan air minum yang dicampur dengan obat antistres atau vitamin sebelum kontes dilakukan. Pemberian minum ketika siang hari dan cuaca sedang panas sebaiknya dihindari agar ayam tidak terkena pilek, sehingga suaranya akan terdengar serak dan kotor.
Continue Reading

Ayam Pelung

| 0 komentar


Pada awalnya ayam pelung terdapat di daerah Jawa Barat, terutama didaerah Cianjur. Namun pada perkembangannya saat ini, ayam pelung sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ayam pelung itu sendiri termasuk jenis ayam buras (bukan ras), yaitu ayam yang berasaldari asli Indonesia. Dari bentuknya hampir sama dengan ayam buras lainnya, hanya saja pada ayam pelung terdapat beberapa kelebihan ayam

pelung yang membedakan ayam pelung tersebut dengan ayam buras lain.

Kelebihan – Kelebihan ayam pelung antara lain sebagai berikut :
1. Postur badan yang besar

Ayam pelung merupakan jenis ayam buras yang paling besar bobotnya bila dibanding ayam buras lain. Ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai bobot 5 – 6kg/ekor, sedang ayam pelung betina maximum bisa mencapai

3,5kg/ekor. Besarnya pertumbuhan bobot ayam pelung ini menjadikan ayam pelung  juga berpotensi sebagai ayam buras pedaging.

2. Perkembangan Ayam lebih Cepat

Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini karena ayam pelung  memiliki postur tubuh yang besar, sehingga perkembangan ayam pelung dari mulai anakan hingga ayam pelung dewasa akan lebih cepat besar.


3. Suara berkokok yang berlagu dan panjang

Yang paling menarik dari ayam pelung adalah suara berkokoknya yang khas yaitu, berirama/berlagu dan panjang. Ayam pelung yang berkwalitas mempunyai suara yang tidak sekedar panjang, akan tetapi suara kokok

ayam pelung yang mengalun panjang dengan berirama/berlagu seperti
ketukan bunyi burung perkutut.

Selain kelebihan – kelebihan di atas, ayam pelung juga memiliki ciri – ciri yang membedakan ayam pelung dengan ayam buras lain, antara lain :

1. Badan      : Postur badan ayam pelung besar, tagap dan kokoh
2. Kaki         : Biasanya kaki ayam pelung lebih besar dan berwarna hitam kebiru-biruan
3. Bulu      : Bulu pada ayam pelung terlihat lebih mengkilap, dan untuk warnA pada  bulu ayam pelung tidak memiliki warna yang khas, pada umumnya warna ayam pelung yaitu campuran antara hitam dan merah ataupun campuran antara kuning dan putih ataupun campuran hijau.
4. Pial       : Pial pada ayam pelung besar, bulat dan berwarna kemerahan
5. Jengger : Ayam pelung memiliki jengger dengan jenis jengger tunggal, bentuk jengger ayam pelung  besar, tebal dan tegak, meskipun ada sebagian ayam pelung  yang juga memiliki jengger miring, dan warna jengger ayam pelung adalah merah.
6. Suara   : Suara berkokok pada ayam pelung lebih berirama/berlagu dan lebih panjang dari suara ayam buras lain.
Pada umumnya para penggemar ayam pelung tertarik memelihara ayam pelung karena postur tubuhnya yang besar, perkembangan ayam pelung yang cepat dan makin tertarik setelah mendengar alunan suara berkokok
ayam pelung yang berirama/berlagu dan panjang.
Selain itu juga, karena postur tubuh ayam pelung jantan yang besar dengan bobot terbesar, sehingga ayam pelung berpotensi menjadi ayam buras pedaging. Sedang pada ayam pelung betina biasanya mulai
memproduksi telur dari usia 160hari – 210hari, produktivitas bertelur ayam pelung betina bisa mencapai 70 butir telur/tahun, sehingga ayam pelung betina bisa berpotensi menjadi ayam buras petelur.
Sekarang ini sudah banyak orang yang membudidayakan ayam pelung selain untuk hobby juga bertujuan agar nantinya kelestarian ayam pelung tetap terjaga dan tidak punah. Salah satu cara yang digunakan
untuk menumbuhkan rasa kecintaan dalam membudidayakan ayam pelung adalah dengan diadakannya kontes - kontes ayam pelung , terutama di daerah Jawa Barat. Diadakannya kontes ayam pelung, selain sebagai sarana untuk melestarikan ayam pelung juga untuk mencari bibit – bibit ayam pelung yang berkwalitas.  Sekarang ini sangat sulit menemukan bibit ayam pelung dengan suara berkokok yang bening, mengalun berirama/berlagu dan panjang. Kebanyakan ayam pelung sekarang bersuara panjang namun tidak berlagu dan suaranya pun juga tidak melengkung bening. Oleh karena itu perlu adanya kontes ayam pelung supaya bisa menemukan bibit –bibit ayam pelung yang tidak hanya bagus postur tubuhnya tapi juga suara berkokok ayam pelung yang mengalun berirama/berlagu dan panjang.
Continue Reading

Perawatan Sehari-Hari

| 0 komentar

Mempunyai ayam pelung dengan kualitas suara yang bagus merupakan harapan dan keinginan dari para penghoby ayam pelung. Karakter suara ayam antara satu dgn ayam lainnya. memang bervariasi, ada yang bagus banget, ada yang bagus, ada yang lumayan, ada yang kurang bagus ada pula yang jelek. Mungkin langsung kepikiran dibenak kita "kira kira kualitas suara ayam bisa ditingkatkan/tidak?" bisa iya bisa tidak tergantung karakter suara kalau dasar suaranya udah jelek, sumbang, serak dan kasar dari kecil sangat sulit untuk diubah menjadi lebih bagus tapi tidak ada salahnya kalau kita berusaha mencoba dengan berbagai tips perawatan dan pemberian pakan.baik berupa makanan pokok yng alami maupun makanan tambahan/extra fooding yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan si ayam.
            Berikut ini saya ilustrasikan berbagi pengalaman yang pernah saya coba dan praktekan dengan ayam hasil ternakan saya dengan memberikan : TOMAT, GULA JAWA, MADU, KENTANG RUMPUT TEKI tambahkan air secukupnya kemudian diblender, campuran tersebut saya berikan ayam pada waktu sore menjelang maghrib diberikan dua hari sekali selama dua minggu, setelah 2 minggu terdapat perubahan yang lumayan bersih pada suara kokoknya. Langkah tersebut saya praktekan ke ayam  yang semula serak hasilnya ada peningkatan lebih membaik
Continue Reading

Parasit Cacing yang menyerang ayam

Senin, 25 Maret 2013 | 0 komentar


Ascaris lumbricoides
Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan . Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai 0.5 inci hingga 3 inchi.
Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus ayam yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama kotoranya, Embrio cacing akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Ayam akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini.
Ayam yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang baru.Sedangkan obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari perusahaan Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum.

- Heterakis gallinae
Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole.
- Capillaria annulata atau Capllaria contorta
Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata.
Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius , Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan,
Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole.
Secara umum gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb:
- tubuh ayam menjadi kurus
- nafsu makan berkurang
- sayap kusam dan terkulai
- kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah
- pertumbuhan lamban
Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah:
- sanitasi kandang dengan desinfektan
- pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 3 ml/0.3 liter air untuk 10 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 0.6 ml/1 L air untuk 10 ekor ayam
- campurkan premix 2.4% ke dalam makanan dengan dosis 2.5 kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari

CACINGAN DAN PENGOBATANNYA
Mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan obat tertentu. Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing dan larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita. Sebagian besar obat cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan dan beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar.
JENIS OBAT
1. Mebendazol, Tiabendazol, Albendazol
2. Piperazin, Dietilkarbamazin
3. Pirantel, Oksantel
4. Levamisol
5. Praziquantel
6. Niklosamida
7. Ivermectin
Banyak obat cacing memiliki khasiat yang efektif terhadap satu atau dua jenis cacing saja. Hanya beberapa obat saja yang memiliki khasiat terhadap lebih banyak jenis cacing (broad spectrum) seperti mebendazol.
Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambat masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.
Penyakit cacing atau helminthiasis terkadang masih kurang diperhatikan karena tidak menimbulkan kematian yang mendadak dan tinggi sepertinya halnya penyakit viral (misal ND atau Al). Padahal penyakit ini mampu menimbulkan kerugian . Waktu serangannya sulit diketahui, tiba-tiba saja produktivitas ayam menurun. Cacing yang sering menyerang ayam secara umum ada dua yaitu cacing gilik (Ascaridia sp., Heterakis sallinae, Syngamus trachea, Oxyspirura mansonii) dan cacing pita (Raillietinasp., Davainea sp.) Cacing biasanya menginfestasi ke dalam tubuh ayam melalui beberapa cara, diantaranya melalui telur cacing atau larva cacing yang termakan oleh ayam, memakan induk semang antara (siput, kumbang, semut dll.) yang mengandung telur atau larva cacing, telur atau larva cacing yang terbawa oleh petugas kandang melalui sepatu, pakaian kandangnya atau terbawa terbang oleh induk semang antara, selain itu juga bisa karena ransum atau air minum yang tercemar telur cacing.
Telur cacing yang keluar bersama feses berkembang menjadi stadium infektif kemudian termakan induk semang antara atau langsung masuk tubuh ayam yang kemudian akan menuju ke tempat yang disukainya (tembolok, usus, sekum atau organ lain) untuk berkembang sampai dewasa.

PENGANDALIAN CACINGAN
Pengendalian penyakit cacingan merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. Cara yang dilakukan agar peternakan terhindar dari penyakit cacingan adalah dengan dilakukannya pencegahan yaitu:
1. Pemberian obat cacing. Pengobatan akan sia-sia jika penyakit cacingan sudah parah. Sebaiknya dilakukan pengobatan secara rutin untuk memotong siklus hidup cacing. Seperti cacing nematoda dengan siklus hidup kurang lebih satu setengah bulan, maka diberikan pengobatan dua bulan sekali, begitu juga dengan cestoda. Pemberian obat cacing pada ayam layer sebaiknya diberikan pada umur 8 minggu dan diulang ,
2. Melakukan sanitasi kandang dan peralatan peternakan meliputi kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan desinfektan serta memotong rumput disekitar area kandang
3. Mengurangi kepadatan kandang, karena dapat memberi peluang yang tinggi bagi infestasi cacing.
4. Pemberian ransum dengan kandungan mineral dan protein yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh tetap baik.
5. Mencegah kandang becek, seperti menjaga kandang tetap kering, tidak menggumpal dan tidak lembab.


Kembali Ke Atas
Continue Reading

Pengobatan Dengan Anti Biotik

| 0 komentar


• Bagaimana pemilihan antibiotik yang tepat?

Jawab :
Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan penyebab penyakit, lokasi infeksi (target organ) maupun spektrum kerja antibiotik. Pilih antibiotik yang diberikan melalui air minum untuk kondisi penyakit yang ringan. Sedangkan saat kondisi penyakit yang parah dan perlu diatasi segera gunakan antibiotik yang diberikan melalui injeksi.

Perhatikan juga catatan pengobatan yang pernah digunakan di farm itu, jika antibiotik dari suatu golongan terlalu sering digunakan, misal 3-4 x pemakaian, pilih antibiotik dari golongan lain agar tidak resisteni.


• Bagaimana waktu pemberian antibiotik melalui air minum yang tepat ?

Jawab :
Waktu pemberian antibiotik yang paling ideal adalah selama 24 jam. Tujuannya ialah agar antibiotik senantiasa tersedia dalam tubuh ayam dan dapat membasmi bakteri dengan baik. Namun karena saat malam hari kita tidak bisa memastikan antibiotik terkonsumsi oleh ayam, maka minimal antibiotik diberikan pagi hingga sore (12 jam) dengan cara dibagi menjadi dua bagian yaitu pagi-siang dan siang-sore. Melalui dua kali pemberian ini maka stabilitas antibiotik di dalam air minum tetap terjaga, karena antibiotik sensitif terhadap udara, panas dan cahaya matahari.

Contohnya : Jika konsumsi air minum ayam sehari 1.000 liter, maka Amoxitin yang diperlukan adalah 500 gram. Cara pemberian : 250 gram Amoxitin dilarutkan dalam 400 liter air minum untuk pagi-siang dan sisa Amoxitin sebanyak 250 gram dilarutkan lagi dalam 400 liter untuk siang-sore hari. Sisa air minum sebanyak 200 ml bisa diberikan untuk malam-pagi hari tanpa ditambahkan obat. Pastikan obat habis terkonsumsi dalam rentang waktu tersebut. Jika obat tidak habis terkonsumsi, misalkan karena cuaca dingin sehingga konsumsi air minum menurun, kita dapat menurunkan jumlah air minum pada keesokan harinya. Misalnya menjadi : 250 gram Amoxitin dilarutkan dalam 300 liter air minum untuk pagi-siang dan sisa Amoxitin (250 gram) dilarutkan lagi dalam 300 liter untuk siang-sore hari.


• Apa syarat kombinasi antibiotik ?

Jawab :
Syarat kombinasi ialah dapat tercam-pur secara fisik, kimia dan farmakologi.
1. Tercampur secara fisik : kedua antibiotik dapat tercampur homogen
2. Tercampur secara kimia : saat antibiotik dicampurkan tidak terjadi reaksi kimia yang merugikan diantara keduanya, yang biasanya ditandai dengan perubahan seperti adanya warna yang berbeda dari kedua warna produk, adanya endapan atau terbentuknya gas
3. Tercampur secara farmakologi : tidak terjadi interaksi antara kedua antibiotik yang menyebabkan turunnya potensi atau meningkatnya efek samping/toksisitas antibiotik


Dua antibiotik bisa dikombinasikan jika mempunyai sifat yang sama yaitu bakterisid-bakterisid atau bakteriostatik-bakteriostatik. Misalnya doxycycline-tylosin (Doxyvet-Tysinol) diperbolehkan karena bakteriostatik dengan bakteriostatik, doxycycline-sulfadimidin (Doxyvet-Sulfamix) diperbolehkan karena sama-sama bakteristatik dan enrofloxacin-gentamicin (Neo Meditril-Gentamin) diperbolehkan karena keduanya bakterisid.

Jika mempunyai sifat kerja yang berlawanan (bakterisid-bakteriostatik) maka antibiotik tidak boleh dikombinasikan. Contohnya seperti enrofloxacin-doxycycline (Neo Meditril - Doxyvet) tidak diperbolehkan karena bakterisid dengan bakteriostatik dan norfloxacin - sulfadimidine (Meditril - Sulfamix) tidak diperbolehkan karena bakterisid dengan bakteriostatik.

Sebagai pengecualian, kombinasi antibiotik dengan sifat kerja yang berlawanan (bakterisid - bakteriostatik) diperbolehkan jika lokasi kerjanya berbeda. Misalnya kombinasi doxycycline - colistin yang ada dalam Doxyvet diperbolehkan meskipun mempunyai sifat kerja yang berbeda, yaitu bakterisid dengan bakteriostatik, tetapi lokasi kerjanya berbeda. Colistin bekerja di saluran pencernaan sedangkan doxycycline bekerja secara sistemik.

Sesama antibiotik dari golongan aminoglikosida sebaiknya tidak dikombinasikan karena dapat meningkatkan toksisitas obat. Sebaiknya hindari kombinasi antibiotik dari golongan yang sama, karena sama dengan meningkatkan dosis dan toksisitas dari antibiotik tersebut.

Kombinasi antibiotik sebaiknya dilakukan jika diperlukan saja dan jumlah antibiotik yang dikombinasikan tidak lebih dari 3 antibiotik. Sebagian besar produk Medion sudah dalam bentuk kombinasi sehingga Saudara bisa memakai produk yang sudah ada.


• Jika kombinasi dua antibiotik diperbolehkan, berapa dosis yang harus diberikan, apakah dikurangi atau tetap?

Jawab :
Untuk kombinasi obat yang diperbolehkan, dosis pemberiannya disesuaikan dengan aturan pakai masing-masing obat, tidak boleh dikurangi. Misalnya kombinasi Doxyvet dan Tysinol maka Doxyvet diberikan melalui air minum 2 g tiap liter air minum dan Tysinol disuntikkan 0,5-1 ml/kg berat badan. Kombinasi Doxyvet dan Sulfamix : Doxyvet diberikan melalui air minum 2 g tiap liter air minum dan Sulfamix 3 ml tiap 0,5 liter air minum sehingga per 1 liter air minum terdapat 2 g Doxyvet dan 6 ml Sulfamix.


• Bagaimana dengan kombinasi atau pencampuran antibiotik dengan vitamin, apakah diperbolehkan?

Jawab :

[justify]Pada umumnya antibiotik tidak masalah diberikan bersama dengan vitamin, kecuali saat pengobatan dengan golongan sulfonamida sebaiknya hindari pemberian supplement berupa vitamin B atau asam amino karena dapat mempengaruhi kinerja antibiotik tersebut. Berikan vitamin B atau asam amino setelah pemberian antibiotik tersebut berakhir.


• Bagaimana dengan kombinasi atau pencampuran antara antibiotik dengan mineral, apakah diperbolehkan ?

Jawab :
Golongan antibiotik yang tidak boleh dikombinasikan dengan mineral (Ca2+, Mg2+, Al3+) yaitu tetracycline dan fluoroquinolon. Kombinasi mineral tersebut dapat mengganggu proses penyerapan antibiotik di saluran pencernaan. Mineral dapat diberikan melalui air minum jika antibiotiknya tidak diberikan melalui oral (misal disuntikkan). Jika keduanya diberikan melalui oral, maka waktu pemberiannya dibedakan, misalkan antibiotik diberikan pagi-sore sedangkan mineral diberikan pada malam harinya.


• Air minum yang diberikan desinfektan, apakah boleh digunakan untuk melarutkan antibiotik ?

Jawab :
[/justify]Air yang mengandung desinfektan jangan digunakan untuk melarutkan antibiotik maupun vitamin, karena desinfektan bersifat mudah bereaksi dengan bahan lain. Desinfektan dengan kandungan zat aktif berupa iodine atau klorin dapat mengoksidasi antibiotik atau vitamin sedangkan desinfektan yang mengandung amonium quarterner seperti benzalkonium chloride dapat mengendapkan sulfonamida. Air minum bisa digunakan untuk melarutkan antibiotik atau vitamin jika desinfektannya sudah hilang. Air minum yang telah diberi kaporit, setelah didiamkan minimal 8 jam, klorin akan terurai sehingga air bisa digunakan untuk melarutkan antibiotik atau vitamin.

• Apakah pH air dapat berpengaruh terhadap antibiotik yang diberikan melalui air minum ?

Jawab :
pH air yang tidak sesuai persyaratan (syarat : 5-Cool dapat berpengaruh terhadap antibiotik. Air yang asam (pH < 5) dapat menyebabkan sulfonamida dan penisilin mengendap sedangkan air yang basa (pH > Cool bisa menyebabkan pengendapan tetracycline, colistin dan trimethoprim.


• Apakah air gula bisa dicampur dengan antibiotik seperti pada saat treatment penyakit Gumboro ?

Jawab :
Pencampuran antibiotik maupun vitamin dalam air gula boleh dilakukan karena tidak menimbulkan interaksi yang merugikan.
Continue Reading

Salahkah Pemberian Vitamin Pada Ayam ?

| 0 komentar

Banyak yang beranggapan bahwa vitamin berkhasiat untuk menghilangkan rasa letih atau capek, serta berkhasiat pula untuk menggemukkan dan menyehatkan ayam Apakah memang benar demikian ?.
Pertama-tama kita harus mengenal dulu apa itu vitamin, bagaimana khasiatnya, apa saja macamnya, dan lain-lain.:

Vitamin dibagi dalam dua golongan besar, vitamin yang larut dalam air ( Vit B1, B2, B6, nicotinamide, B12, dan Vit C ) dan vitamin yang larut dalam minyak ( Vit A, D, E dan K ). Apabila pemberian terlalu banyak vitamin, maka vitamin yang larut dalam air akan terbuang percuma melalui air kencing (urine), sedangkan vitamin yang tidak larut dalam air akan terus terkumpul di tubuh ayam yang lama kelamaan akan menimbulkan efek yang kurang baik pada ayam petarung . Misalnya : pemberian vitamin A yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan pada tulang-tulang, bengkak-bengkak di bawah kulit . memberikan kepada ayam vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan mobilisasi kalsium dan fosfat dari kerangka, dan pengendapan kalsium dari jaringan lemak sebagai pembuluh-pembuluh darah dan jantung.

Adapun Definisinya sebagai berikut.

Vitamin A
Ayam pemacek yang loyo / gairah kurang hanya sedikit memproduksi sperma,seperti ditulis dalam buku dapat meningkatkan jumlah spermanya bila memberikan kepada ayam vitamin A dan E yang memadai.
Kelebihan vitamin A pada ayam dapat menyebabkan gangguan pada sendi bengkak .

Vitamin B
Vitamin B sangat penting untuk aktivitas enzim dan metabolisme.ayam petarung
Vitamin B6 terdapat di wortel,pisang,telur,madu, kedelai,dan gandum.
Vitamin B kompleks adalah vitamin yang larut dalam air sehingga side efek lebih kecil,tapi kelebihan vitamin B ayam malas makan bila diberikan dengan dosis berlebihan ( ketika menjumpai kasus demikian ayam diberi air minum yang lebih banyak )

Vitamin C
Vitamin C adalah antioksi dan yang sangat hebat
Vitamin ini ada pada ,bayam,dan sayur-sayuran hijau lainnnya,tomat,
Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui air seni.
Meski demikian,berlebihan mengkonsumsi vitamin C membuat kontraksi usus lebih terangsang dan menyebabkan ayam mencret.

Vitamin D
Pemberian vitamin D secera berlebihan dapat merusak ginjal dan hati.
Ayam petarung sebenarnya tidak perlu menambah konsumsi vitamin D karena ayam ada dijemur , serta cukup matahari . kulit dan bulu ayam dapat memproduksi Vitamin D3 bila terkena sinar ultra violet matahari .


Vitamin E
Vitamin E sering disebut sebagai vitamin pembangkit gairah kerana berperan dalam pembentukan hormon seks.
Ayam yang kekurangan vitamin E dapat malas dengan betina dan mental ayam kurang
Kelebihan vitamin E pada ayam akan menjadi pemarah karena meningkatkan tekanan darah.
Aman diberikan kepada ayam petarung vitamin E dengan dosis 15 IU sehari
Continue Reading

Menjaga Sistem Pernapasan Ayam

| 0 komentar

Memperhatikan atau menjaga sistem pernapasan ayam adalah syarat utama agar ayam menjadi sehat yaitu dengan menjaga ketersediaan udara yang bersih, maka dari itu perlu kiranya kita menjaga kesehatan ayam terutama yang berhubungan dengan sistem pernapasan ayam sebab melalui saluran pernapasan ayam inilah bibit penyakit mudah sekali masuk ke tubuh, jika saluran pernapasan ayam terganggu maka fungsi utama sebagai penyedia oksigen, mengeluarkan gas karbondioksida, sekaligus sebagai sistem pengaturan suhu tubuh terggangu.

Biasanya yang paling sering dijumpai adalah ayam bersin/batuk yang dapat mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan dan sering sekali kita kurang memperhatikan akan hal tersebut, padahal bermula dari situlah yang memicu bibit penyakit menyerang dan jika hal tidak segera ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan ayam sakit dan berujung pada kematian.


Kerusakan Sinus dan Penanganannya

Lubang dan rongga hidung, sinus hidung, tenggorokan (laryng), bronchus, broncheolus dan paru-paru serta kantung udara merupakan rangkaian organ pernapasan yang dilalui oleh udara hingga bisa digunakan oleh tubuh ayam. Keoptimalan fungsi masing-masing organ pernapasan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas ayam, bahkan menjadi penentu kehidupan ayam. Perlu kita ingat kembali, suplai oksigen yang berkualitas dalam jumlah yang cukup menjadi prasyarat utama berlangsungnya fungsi tubuh ayam.


Sinus, Bagian Saluran Pernapasan Atas

Sinus hidung termasuk sebagai saluran pernapasan atas yang terhubung langsung dengan rongga hidung. Anatomi sistem pernapasan seperti itu akan memudahkan benda atau bahan asing, yang ada di udara, termasuk bibit penyakit memasuki sinus-sinus tersebut secara langsung.

Meskipun demikian, rongga hidung memiliki serangkaian sistem pertahanan, dinamakan sistem pertahanan primer. Rongga hidung dilengkapi dengan silia (bulu getar) yang berperan sebagai filter (penyaring) partikel-partikel yang tercampur dalam udara yang dihirup oleh ayam, seperti debu maupun bibit penyakit (virus maupun bakteri). Silia ini selalu melakukan gerakan dinamis yang mengarah keluar lubang hidung. Hanya saja silia hidung hanya mampu menahan partikel yang mencemari udara dengan ukuran 3,7-7,0 mikron. Untuk partikel dengan ukuran yang lebih kecil, yaitu 0,091-1,100 mikron akan lolos dan bertahan di sepanjang saluran pernapasan dan paru-paru. Ukuran partikel yang terdapat pada udara kebanyakan memiliki diameter 1-5 mikron dan ukuran virus lebih kecil lagi, misalnya virus AI yang berdiameter 0,08-0,12 mikron.

Jika partikel cemaran atau debu tersebut lolos dari silia maka akan menempel di sepanjang saluran pernapasan. Dan lendir yang dihasilkan oleh mukosa saluran pernapasan, terutama yang tidak mengandung silia, akan mengeliminasi partikel tersebut. Dalam lendir itu mengandung enzim dan surfaktan (penurun tegangan permukaan) yang mampu menghancurkan bibit penyakit.

Selain itu, selaput lendir saluran pernapasan juga menghasilkan antibodi, disebut imunoglobulin (Ig) A. Antibodi ini berfungsi mencegah perlekatan agen infeksi pada permukaan dan menetralisirnya. Selain Ig A juga ada Ig E dan Ig G. Ig A berperan menyingkirkan protein asing atau larva cacing yang masuk melalui permukaan tubuh sedangkan Ig G berfungsi melindungi permukaan tubuh terhadap reaksi peradangan.

Mekanisme pertahanan dari sistem pernapasan ayam ini telah dibuktikan oleh Mensah dan Brain (1982). Penelitian itu dilakukan dengan cara menyemprotkan partikel udara dengan diameter 0,45 mm selama 30-40 menit. Hasilnya menunjukkan saat akhir penyemprotan pada trakea tidak banyak ditemukan adanya cemaran dan 12 jam setelah selesai penyemprotan seluruh cemaran telah dieliminasi dari trakea. Demikian juga pada paru-paru, partikel cemaran berhasil dikeluarkan 1 jam setelah penyemprotan. 
 
Kerusakan sinus maupun sistem pernapasan atas akan mengakibatkan asupan oksigen ke dalam tubuh ayam terganggu. Akibatnya produktivitas ayam menurun, bahkan kasus kematian juga tidak jarang ditemukan. Selain itu, rusaknya sistem pernapasan itu juga akan menjadi jalan bagi bibit penyakit untuk menginfeksi tubuh ayam. Penyebab kerusakan sinus dan sistem pernapasan bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu infeksius dan non infeksius.


• Faktor infeksius

Korisa, chronic respiratory disease (CRD) dan swollen head syndrome (SHS) merupakan beberapa contoh agen penyakit yang menyebabkan kerusakan sinus dan saluran pernapasan atas.


1. Korisa

Korisa merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum dengan lokasi predileksi utamanya di sinus infraorbitalis. Ayam yang terserang korisa akan mengalami pembengkakan muka, terutama di sekitar sinus infraorbitalis. Selain itu, tak jarang juga ditemukan mata berair seperti menangis.

Saat dilakukan bedah bangkai maka akan ditemukan di sekitar sinus hidung, adanya lendir atau kotoran dari hidung yang mula-mula encer dan berlanjut sampai kental yang berbau menyengat, seperti bau telur busuk.


2. CRD

Mycoplasma gallisepticum merupakan agen penyakit yang mengakibatkan serangan CRD. Gejala klinis yang nampak antara lain keluarnya ingus katar dari lubang hidung dan ayam susah bernapas sehingga ayam bernapas melalui mulut, ngorok, batuk dan bersin.

Perubahan patologi anatomi (bedah bangkai) pada kasus CRD antara lain sinusitis (peradangan pada sinus), peradangan pada trakea. Kantung udara mengalami peradangan dan terdapat eksudat berwarna kuning terang dan keruh.


3. SHS

Berbeda dengan korisa dan CRD, SHS merupakan penyakit viral yang disebabkan oleh virus avian pneumovirus. Ayam yang terserang SHS awalnya konjungtiva akan memerah dan kelenjar air mata membengkak. Selanjutnya pembengkakan akan terjadi di sekitar mata, jengger, pial dan sekitar rahang.

Perubahan bedah bangkai akibat serangan SHS ialah mukosa rongga hidung dan saluran pernapasan bagian atas mengalami pembendungan, ada titik-titik kemerahan dan kematian jaringan. Sinusitis seringkali ditemukan pada kasus yang akut. 
 • Faktor non infeksius

Kondisi suhu dan kelembaban yang tidak sesuai akan mengakibatkan gangguan fungsi sinus dan saluran pernapasan lainnya. Suhu yang nyaman bagi ayam ialah 25-28oC dengan kelembaban 60-70%. Saat kelembaban udara < 50% akan mengakibatkan membran mukosa saluran pernapasan, termasuk sinus menjadi kering. Akibatnya aktivitas silia menjadi terhambat dan potensi masuknya partikel debu maupun bibit penyakit yang mampu mengganggu sistem pernapasan ayam semakin besar. Kecepatan angin yang terlalu berlebih juga bisa mengganggu fungsi sistem pernapasan ayam. Kecepatan aliran udara yang langsung mengenai tubuh ayam dewasa hendaknya tidak lebih dari 2,5-3 m/detik. Dan saat masa brooding kecepatan aliran udara hendaknya diatur < 0,3-0,6 m/detik.

Keberadaan gas yang berbahaya dalam kandang juga bisa mengganggu fungsi dan sistem pernapasan ayam. Gas tersebut antara lain :


• Amonia

Amonia merupakan gas alkali, tidak berwarna dan mempunyai daya iritasi yang tinggi. Gas amonia ini dihasilkan dari proses pengomposan (decomposition) bahan organik atau dari subtansi nitrogen (seperti sisa protein atau asam urat yang dibuang dari tubuh ayam) oleh bakteri. Amonia terdapat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk terikat atau terlarut dalam cairan feses (NH4OH) dan bentuk gas (NH3).



Amonia memiliki daya iritasi yang tinggi dan bisa diserap oleh mukosa membran pada mata dan saluran pernapasan. Tingkat kerusakan akibat amonia sangat dipengaruhi oleh konsentrasi gas ini. Konsentrasi amonia yang aman dan belum menimbulkan gangguan pada ayam ialah dibawah 20 ppm (part per million atau 1 : 1 juta).

Tingginya kadar amonia pada kandang dapat dipicu oleh kadar protein ransum yang terlalu berlebih sehingga dibuang bersama feses, suhu dan kelembaban kandang yang tidak sesuai maupun karena ventilasi dan kualitas litter yang kurang baik.

Kerusakan yang diakibatkan tingginya kadar amonia pada sistem pernapasan ayam antara lain merusak silia dan produksi lendir menjadi berlebih, gerakan silia terganggu bahkan tidak berfungsi maupun mengakibatkan iritasi pada konjungtiva mata.


• Hidrogen sulfida (H2S)

Hidrogen sulfida merupakan gas beracun yang dihasilkan dari penguraian materi organik, seperti feses oleh bakteri anaerob. Gas ini bisa merusak sistem pernapasan ayam dan menghambat sistem enzim. Ayam yang menghirup hidrogen sulfida dengan konsentrasi 2.000-3.000 ppm selama 30 menit akan mengakibatkan frekuensi dan volume pernapasan menjadi terganggu dan tidak teratur. Dan ayam akan mati saat menghirup H2S dengan kadar 4.000 ppm selama 15 menit.

• Ozon
Ozon merupakan gas berwarna kebiruan yang dihasilkan dari reaksi oksigen dengan sinar ultraviolet (UV). Saat terjadi kilat gas ozon juga bisa terbentuk. Anak ayam yang menghirup ozon secara terus-menerus dengan kadar 1-4 ppm maka pada hari ke-5 anak ayam ini akan mati. Sedangkan ayam muda yang menghirup 0,3-0,7 ppm ozon akan mengalami haemorrhagie pada paru-paru maupun bronkus.
Continue Reading

Gejala Yang Ditimbulkan

| 0 komentar

ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
a. Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
b. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
c. Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
- excessive mucous di trakea
- gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas
- ayam tampak lesu
- napsu makan menurun
- produksi telur menurun
- mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah
- jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- ayam yang tertular harus dimusnahkan.
- vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS. Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
- untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Namun kami mempunyai sedikit perbedaan dengan jadwal pola 444.(lihat jadwal pemberian vaksin modifikasi kami)
Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut:
- memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik.
- memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini.
- memberikan ransum jamu yang baik.

Gumoro
Infectious Bursal Disease


Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genusAvibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb:
- napsu makan berkurang
- ayam tampak lesu dan mengantuk
- bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat
- peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri.
- jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu.

Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
- diare berlendir
- nafsu makan turun
- gemetar dan sukar berdiri
- bulu di sekitar anus kotor
- ayam suka mematuk di sekitar kloaka
Penulis yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder.
Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang.

Bronchitis
Infectious Bronchitis


Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.
Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah:
- batuk
- bersin
- rattling
- susah bernapas
- keluar lendir dari hidung
- terengah-engah
- napsu makan menurun
- gangguan pertumbuhan
- pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi irregular.
Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.

Avian Pox

Avian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh minimal 3 strain atau tipe yaitu: fowl pox virus (virus cacar pada unggas), pigeon pox virus (virus cacar pada burung dara) dan canary pox virus (virus cacar pada burung kenari). Biasanya cacar yang terjadi pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk. Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi.
Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu.
Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah:
- pertumbuhan yang lambat pada unggas muda
- telur menurun pada periode layer
- kesulitan bernapas dan makan
- dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan kadang-kadang ditemukan di kaki.
- wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea.
Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum khusus.

Marek (Visceral Leukosis)

Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang.
Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain:
- Marek tipe visceral
Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang masif.
- Marek tipe neural
Ditandai dengan kelumpuhan yang progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan .
- Ocular leucosis atau “gray eye”
Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan denganspotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian.
- Skin leukosis
Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex Rispens.Ayam yang terinfesi sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat
Continue Reading

Penyakit Tetelo

| 0 komentar

Newcastle Disease yang di Indonesia lebih dikenal dengan Tetelo merupakan penyakit lama yang tetap aktual untuk dikaji ulang, karena penyakit ini sangat berbahaya dan sewaktu-waktu dapat menyerang ternak unggas.

ND merupakan masalah besar dan momok bagi dunia peternakan, karena penyakit ini dapat menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi (mencapai 100%) dan waktu penyebarannya yang sangat cepat, baik pada ayam ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. Menurut para ahli, penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis (radang konjunctiva mata) walaupun kasusnya sangat jarang dijumpai. Sedangkan pada unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf, gejala pernafasan dan gejala pencernaan.

Penyebab dan Kejadiannya

Penyakit ND disebabkanoleh virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor. Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan.

Penyebaran
Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km). Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian.

Gejala Klinis
Gejala penyakit ini dapat diamati melalui gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan ngorok; gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir (torticoles) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Kemudian gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan ayam tua.

Bedah Bangkai
Untuk lebih meyakinkan bahwa suatu peternakan benar atau tidanya terserang ND, maka tindakan bedah bangkai adalah jalan terbaik dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus ND hasil bedah bangkai berupa gejala khas penyakit ini, yaitu adanya bintik-bintik merah (ptechie) pada proventriculus (kantong depan ampela). Selain itu juga terjadi perubahan pada lapisan usus berupa pendarahan dan kematian jaringan (nekrosa). Pada organ pernafasan akan mengalami eksudasi dan kantong udaranya menipis.

Penanggulangan
Berhubung penyakit ND disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis obat yang efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif.

Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan pada hari ke-empat umur ayam. Vaksinasi lanjutan pada umur empat minggu, dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan.

Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan
- cara semprot,
- tetes (mata, hidung, mulut),
- campur air minum
- suntikan.
(Dosis dan cara pemakaian masing2 silakan dilihat pada leaflet yg ada dalam vaksin).


Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi diantaranya :
· Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang benar-benar sehat
· Vaksin segera diberikan setelah dilarutkan
· Hindari vaksin dari sinar matahari langsung
· Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan stress berat pada ternak
· Cuci tangan dengan detergen sebelum dan sesudah melakukan vaksinasi
Continue Reading

Penyakit Karena Virus

| 0 komentar





Berbagai jenis penyakit virus mudah sekali menular, dan banyak diantaranya sangat ditakuti peternak karena keganasannya. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Ayam mudah diternak, tapi sangat rawan terhadap penyakit. Di antara berbagai jenis penyakit menular yang banyak mengancam, penyakit menular yang disebabkan oleh virus merupakan jenis penyakit yang paling ditakuti. Virus lebih lembut dari bakteri, karena jasad renik inibisa tembus dari saringan bakteri. Ia tidak bisa dilihat dengan mikroskop biasa. Untuk melihatnya secara jelas diperlukan foto dengan mempergunakan mikroskop elektron.

Penyakit virus mudah sekali menular. Baik secara kontak langsung maupun lewat perantara benda-benda lain. Misalnya udara, air minum, makanan, dan alat-alat peternakan yang tercemar. Di antara berbagai jenis penyakit akibat virus yang sering merugikan peternakan ayam antara lain adalah tetelo alias ND (New Cattle Desease), cacar unggas alias Fowl Pox, leukosis, lumpuh marek alias marek's disease, gumboro alias infectious bursal disease, salesma ayam alias infectious laryngotracheitis, dan kini flu burung, dll. Berikut akan dijelaskan beberapa penyakit yang diakibatkan oleh virus.

1. Tetelo adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari golongan Paramixovirus. Keganasannya tergantung dari strain atau tipenya. Penyakit ini menyerang alat pernafasan, susunan dan jaringan syaraf, serta alat-alat reproduksi telur. Yang ganas cepat sekali menular, dan seringkali menimbulkan kematian secara mendadak.

2. Cacar unggas adalah penyakit bercak-bercak kulit yang disebabkan oleh virus Borreliota avium. Menyerang rongga mulut, hulu tenggorokan, daerah sekitar mata, jengger dan pial. Selain secara kontak langsung, penyakit ini bisa meluar lewat perantaraan nyamuk dan lalat.

3. Leukosis adalah penyakit tumor menular yang bersifat menahun. Penyebabnya adalah virus leukosis. Gejala dimulai dengan timbulnya pertumbuhan abnormal pada sel-sel darah putih. Tumor yang menyerang jaringan syaraf akan menimbulkan kelumpuhan pada leher, sayap dan kaki. Yang menyerang mata akan membuat bentuk mata tidak normal, rabun atau buta sama sekali. Yang menyerang organ bagian dalam (hati, ginjal, limpa dan ovarium) akan membuat ayam berjalan tegak seperti itik, dan penyakitnya disebut big liver disease. Akibatnya hati akan membengkak 3 sampai 4 kali normal, kotorannya encer, tubuh kurus, jengger dan pial pucat berkerut.

4. Lumpuh marek adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus herpes. Menyerang anak ayam berumur 1-5 bulan. Gejalanya ditandai kejang lumpuh dengan kaki satu ke depan dan kaki lainnya kebelakang. Selain itu juga menimbulkan pembesaran yang mencolok pada syaraf dan timbulnya tumor pada organ dalam, kulit dan otot.

5. Gumboro adalah penyakit yang menyerang bursa fabricii (kelenjar bulat terletak di atas kloaka), penyebabnya adalah virus gumbaro. Anak ayam umur 1-12 hari yang terkena penyakit ini tidak begitu nampak tanda-tandanya. Tapi anak ayam umur 3-6 minggu akan menunjukkan gejala yang khas. Anak ayam tampak lesu, mengantuk, bulu mengkerut, bulu sekitar dubur kotor, mencret keputih-putihan, dan duduk dengan sikap membungkuk. Suka mematuki duburnya sendiri, sehingga menimbulkan luka dan pendarahan. Ayam yang mati bangkainya cepat sekali membusuk.

6. Salesma ayam adalah penyakit yang disebabkan virus avium. Menyerang saluran pernafasan. Gejalanya sesat nafas, batuk-batuk, mata dan hidung meradang berair, dan sulit bernafas karena adanya lendir berdarah dalam rongga mulut. Bila benafas kepala ditegakkan, dan waktu mengeluarkan nafas kepala ditundukkan dengan mata terpejam. Penyakit ini bersifat akut.

Obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit virus sampai saat ini belum ada. Tapi pengobatan dengan antibiotika atau kombinasi dengan obat-obatan lain tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan penyakit yang lain. Dan karena tak adanya obat yang mampu menyembuhkan penyakit virus, alangkah bijaksananya sebelum penyakit berbahaya ini terjadi, peternak melakukan tindak pencegahan. Caranya antara lain adalah melakukan tata laksana pemeliharaan yang baik, melaksanakan vaksinasi pada saat yang tepat, dan hindarkan terjadinya stress pada ternak
Continue Reading

Penyakit Snot

| 0 komentar

Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.

Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.

Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
- pengeluaran cairan air mata
- ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- terdapat kerak dihidung
- napsu makan
- ayam mengorok dan sukar bernapas
- pertumbuhan menjadi lambat.

Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa.

Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob.
Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) .

Pengobatan
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur.

Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini

Continue Reading

Vita Plek

| 0 komentar

Indikasi :
Mencegah dan mengobati penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin
B komplek
Menambah Daya Tahan unggas terhadap
penyakit
Mencegah stress, terutama pada waktu
perubahan cuaca, Vaksin atau pindah
kandang
1 sachet : 50 kaplet
Rp 5.000
Continue Reading

Extra Jago

| 0 komentar

 
1 SACHET = 10 KAPSUL
- MEMPERPANJANG NAPAS
- MENINGKATKAN TENAGA AYAM SEBELUM KONTES
- MENJAGA STAMINA
- MENINGKATKAN LABIDO AYAM
Continue Reading

Sulfamix

| 0 komentar


Sulfamix:
  • Obat suntik untuk unggas
  • Komposisi :
  • Setiap ml mengandung
  • Sulfadimethyllpyrimide250 mg
  • *Bahan Pembantu Sampai 1 mg
  • Isi Bersih : 20 ml
  • Indikasi :
  • *Koksidosis
  • *Pullorum
  • *Korisa
  • *Kolera
  • *CRD
  • Aturan Pakai :
  • Penyuntikan secara intramuskuler,sehari 1x0,4 ml setiap Kg berat badan selama 3-5 hari berturut-turut
  • Perhatian :
  • *Hentikan pemakaian obat 3 hari. Sebelum unggas dipotong untuk dikonsumsi
  • *Simpan obat ditempat yg kering dan tertutup rapat,terhindar dari sinar maatahari
  • Obat hanya untuk hewan.

Harga :

Continue Reading

Ostelin

| 0 komentar


Komposisi : Vitamin A, D3, E, B1, B2, B6, Calsium
Manfaat : Mencegah kelumpuhan pada Itik (Ostelin Serbuk) dan mengobati kelumpuhan pada Itik (Ostelin Kapsul)
Penyebab Kelumpuhan pada Itik
Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan mineral Calsium dan Fosfor menimbulkan penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Itik yang terserang penyakit ini mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.
Jual Ostelin, Obat Lumpuh Itik, Vitamin Bebek, Mineral Bebek, Peternakan
Continue Reading

Poligrip

| 0 komentar

Untuk mencegah kelumpuhan pada ayam,bebek anda

1 Sachet (10 kapsul) Rp 2.500,-

Continue Reading

Alber-t

| 0 komentar

Alber-t untuk memberantas kurap pada ayam aduan, bahkan dapat juga digunakan pada kulit manusia yang terkena kurap dan sejenisnya.
Cara Pakai :
Bersihkan bagaian yang kena kurap dengan air hangat lalu keringkan. oleskan salep sampi merata, 1-2 kali perhari, selama empat hari atau sampai sembuh
Rp. 50.000,-
Continue Reading

Trimezyn

| 0 komentar

Indikasi :
Unggas
Korisa (pilek, snot)
CRD (ngorok)
Kolera (berak hijau)
Berak kuning
Polorum (berak kapur)
Babi
Deare,batuk2, napas bunyi, demam lesu
susah napas
UNGGAS
1 kaplet perhari
Babi
4-8 kaplet perhari
1 sachet : 50 kaplet

Rp5.000/sacshet

Continue Reading

Baytril 5%

| 0 komentar

Komposisi
1 solusi suntik ml mengandung 50 mg Enrofloxacin.
Indikasi untuk penggunaan
Enrofloxacin adalah antiinfeksi sintetik dari kelas fluorokuinolon.
Baytril ® solusi injeksi 5% diindikasikan untuk terapi penyakit menular pada sapi di mana pengalaman klinis, didukung mana mungkin dengan pengujian sensitivitas organisme kausal, menunjukkan Enrofloxacin sebagai obat pilihan.
Pernapasan dan enterik penyakit (Pasteurellosis, Mycoplasmosis, Colibacillosis, Colisepticaemia dan infeksi bakteri sekunder pada penyakit crowding), Mastitis yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan.
Baytril ® efektif terhadap mikroorganisme berikut: spp Mycoplasma, E.. coli, Salmonella spp, Haemophilus spp.., Pasteurella spp., Klebsiella spp., Proteus spp., Vibrio parahaemolyticus, dan Staphylococcus aureus.
Rute pemberian
Untuk subkutan, intramuskular dan pemberian intravena.
Tidak lebih dari 10ml harus diberikan pada satu im atau situs sc injeksi.
Dosis
Tingkat dosis 2,5 mg Enrofloxacin / kg bb, (= 5 ml Baytril ® 5% inj. Solusi / 100 kg bb) Untuk penyakit pernafasan yang rumit tingkat ini dapat dua kali lipat menjadi 5 mg / kg bb (= 10 ml Baytril ® 5% inj solusi /. 100 kg bb).
Pengobatan Interval
24 jam
Durasi pengobatan
3 - 5 hari

 HARGA :
1 Sachet (isi 10 Kapsul)   Rp.   1.500,-
1 Botol (isi 50 kapsul)      Rp.   6.000,-
1 box ( isi 50 sachet)        Rp. 70.000,-
Continue Reading

Tetra Chlor

Minggu, 24 Maret 2013 | 0 komentar

Tetra Chlor Adalah kapsul yang mengandung dua antibiotik berspektrum luas dan bekerja secara sinergi dengan cara mengikat ribosom 30S dan 50S sehingga sintetis protein bakteri terhambat. Vitamin B komplek yang terkandung dalam VITA TETRA CHLOR membantu mengatasi gangguan saluran pencernaan, Vitamin C dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. sedangkan Mineral berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan elektrolit tubuh. Kombinasi Antibiotik, Vitamin dan mineralakan mempercepat proses penyembuhan pada penyakit Korisa (Snot, pilek, muka bengkak), Kolera (berak Hijau), Pullorum(Berak Kapur) dan CRD(ngorok) pada ayam.
KOMPOSISI
Komposisi tang terkandung dalam VITA TETRA CHLOR pada setiap kapsul :   
Tetracycline HCL                        :   50 mg
Erythromycin                              :   10  mg
Vitamin B1                                 :     1  mg
Vitamin B2                                   :     2  mg
Vitamin B6                                   :     1  mg
Vitamin B12                                 :     3  mg
Vitamin C                                     :    10 mg
Potassium Chloride                    :    50  mg
Sodium Sulfate                            :   25  mg

Indikasi  
VITA TETRA CHLOR mengobati
  • Korisa (snot, Pilek, Muka Bengkak)
  • Kolera (berak Hijau)
  • Pullorum (berak Kapur)
  • CRD (ngorok)
Kemasan dan harga VITA TETRA CHLOR
  • Botol isi 50 kapsul
    1-6 botol      :@ Rp.10.000,00
    >6 Botol      : @Rp.  7.500,00
Continue Reading

Anakan Umur 1 Bulan

Jumat, 22 Maret 2013 | 0 komentar


Continue Reading

Ternak Kami

| 0 komentar

Kabupten Cianjur Yang Terletak Di Daerah Dataran Tinggi, Mempunyai Alam Yang Indah, Perpaduan Dari Pegunungan Yang Berhawa Sejuk, Lahan Persawahan Dan Hutan Serta Pantai Yang Indah.
Dengan Keadaan Geografis Yang Seperti Ini, Kabupaten Cianjur Mempunyai Daerah Tujuan Wisata Yang Beragam, Hasil Bumi Yang Unggul Serta Hasil Cipta Seni Dan Budaya Yang Tinggi.
Daerah Dengan Potensi Wisata Yang Tinggi Tersebar Mulai Dari Perkebunan Teh, Hutan Dan Agrowisata Yang Terdapat Di Sekitar Cipanas-Puncak, Di Bawah Kaki Gunung Gede. Lahan Persawahan Yang Luas, Hampir Tersebar Di Seluruh Kabupaten Hingga Keindahan Dan Keasrian Pantai Samudra Indonesia Di Pesisir Pantai Laut Selatan.
Dari Cianjur Juga Muncul Ayam Pelung Yang Merupakan Plasma Nutfah Asli Cianjur Yang Perlu Dilestarikan Dan Dikembangkan Sebagai Salah Satu Hewan Asli Indonesia, Mengingat Ayam Pelung Ini Mempunyai Keunggulan  Yang Spesifik Dibanding Dengan Ayam Ras Lainnya, Yaitu Suaranya Yang Panjang Dan Merdu Dengan Bentuk Tubuh Yang Tinggi Besar, Berpenampilan Indah, Gagah Dan Berbobot Badan Besar Rata-Rata Jantan 4-5 Kg, Betina 2-3 Kg, Bahkan Lomba Seni Suara Ayam Pelung Pun Banyak Diadakan Bukan Hanya Di Cianjur Dan Jawa Barat Saja, Tetapi Merambah Ke  Berbagai Daerah Seperti Dki Jakarta Dan Banten. 


BUDIDAYA AYAM PELUNG
Budidaya Yang Bertujuan Untuk Menghasilkan Keturunan Ayam Pelung Yang Unggul Dan Baik Harus Dilakukan Secara Teliti Dan Tepat, Mencakup Antara Lain :
-        Pemilihan Induk betina
-        Pemilihan Pejantan
-        Pemeliharaan Dan Kesehatan
ü  Pemilihan Induk betina Dan Pejantan Didasarkan Pada :
-        Keturunan Yang Unggul
-        Tubuh Proporsional
-        Sehat
ü  Pemeliharaan  Kesehatan Meliputi :
-        Pemberian Pakan Yang Teratur Dan Bergizi
-        Pemberian Vitamin Secara Teratur
-        Kebersihan Kandang Yang Dijaga Secara Baik
-        Vaksinasi Yang Teratur
-        Bila Ada Yang Sakit, Obati Dengan Tepat Dan Bijaksana
Continue Reading
 
Support : | |
Copyright © 2011. ayampelung -
Template Modify by
Proudly powered by